Mengenal Seni Teater Ludruk Secara Lengkap

Pertunjukkan ludruk saat di Mojokerto

Ludruk adalah salah satu jenis teater tradisional yang dimiliki bangsa Indonesia, Kesenian khas Jawa Timur, khususnya Surabaya dan sekitarnya. Ludruk merupakan kesenian rakyat Jawa. Istilah lain menjelaskan, ludruk adalah teater (sandiwara) rakyat yang mengandung unsur gerak, tari, nyanyi (kidungan), musik, dekor, cerita, dan lain-lain. 

Teater tradisional ini dimainkan oleh tokoh laki-laki dan para travesti (laki-laki yang menyerupai wanita) dengan menggunakan bahasa daerah setempat yang berisikan unsur hiburan (lelucon) yang menimbulkan gelak tawa para penonton. 

Di  ibu Kota Jawa Timur kesenian Ludruk tumbuh dengan baik bahkan sempat mengalami masa kepopuleran dan dikenal sebagai salah ikon seni di kota Surabaya. Ludruk di Surabaya berawal ketika Tjak Gondo Durasim mengorganisir sebuah rombongan Ludruk, dan pada akhir abad kedua puluh Durasim mulai menunjukan eksistensinya dalam dunia Ludruk tersebut. 

Menyimak pernyataan di atas, berbanding terbalik dengan keadaan Ludruk pada era zaman modern ini. Keberadaan Ludruk yang dahulu populer sebagai hiburang yang dinanti-nanti, kini telah menjadi sebuah hiburan yang terpinggirkan.

Hal itu tidak terlepas oleh adanya pesatnya perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin canggih saat ini dalam menyuguhkan sajian atau produk hiburan yang dianggap  lebih menarik oleh masyarakat, serta dengan mudah dapat disaksikan kapan saja dan dimana saja baik lewat televisi, tablet, atau gadget lainnya. Selain itu, kota Surabaya merupakan kota metrapolitan, yang memiliki ciri masyarakat yang bergaya hidup modern, mewah, praktis, dah bahkan individualistik. 

Mereka yang telah sibuk seharian bekerja dan menekuni kegiatan sepanjang hari akan lebih memilih istirahat di rumah dan menikmati sajian praktis yang ada di televisi. Tidak hanya itu, mereka dianggap atau dipandang berkembang (gaul), jika mengikuti berbagai hal yang sedang populer saat ini, termasuk mengenai jenis hiburan (tontonan) atau dengan kata lain seseorang akan dipandang pula dari jenis tontonanya. Oleh karena itu, Ludruk pun mengalami kemerosotan jumlah penikmatnnya.

Kemasan Ludruk di Masa Kini

Ludruk adalah ungkapan seni yang tidak hanya sebatas sebagai media untuk menghibur namun sekaligus juga merupakan sarana untuk menyampaikan aspirasi. Ludruk diharapkan mampu membawa  masyarakat kearah hidup yang lebih segar di tengah kepenatan kehidupan yang mereka alami.

Masa kini, masyarakat lebih memilih hiburan yang ada di televisi karena dianggap lebih praktis serta gratis. Mereka dapat menikmati tontonan sambil berkumpul di rumah sembari melakukan kegiatan lainnya, seperti berkumpul makan-makan sekeluarga, menjahit pakaian sambil ditemani acara yang humor agar terhibur, atau hanya sekedar duduk-duduk santai bahkan tidur-tiduran ditemani acara yang menyegarkan pikiran.  

Beberapa hal lainnya, yaitu Ludruk dapat pula dijadikan sebagai media dalam menyampaikan aspirasi, unjuk protes, dan lain sebagainya. Ludruk dibuat sesuai dengan kebutuhannya dan tujuan dipertunjukannya. Ada pula tujuan Ludruk di pentaskan dikawasan wisata dibuat dengan memberi unsur welcome kepada wisatawan yang datang. Dukungan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sangatlah penting untuk mewujudkan hal ini.  

Perubahan akan terus terjadi dan untuk dapat bertahan sebuah kebudayan harus mengikutinya dengan tanpa harus kehilangan jati diri. Untuk itu, diharapkan kepada Ludruk tetaplah dijaga kelestariannya dan tidak sebatas dikenal namun juga dicintai khususnya bagi generasi muda yang merupakan pewaris kesenian ini. Untuk itu butuh kesadaran bersama untuk mewujudkannya, baik dari pelaku Ludruk sendiri, pemerintah, maupun masyarakat.


Rangkuman dan kesadaran tentang seni ludruk.

Ludruk adalah seni pertunjukan teater (sandiwara) rakyat khas Jawa Timu, yang identik dengan dibawakan dalam bahasa setengah lisan serta menggunakan bahasa Jawa timur, mengandung unsur lelucon yang mampu menggelitik penonton. 

Ludruk merupakan salah satu ikon seni Surabaya, namun sekarang kesenian tersebut bahkan tidak begitu dikenal oleh masyarakat Surabaya, terutama mereka para remaja yang merupakan generasi muda penerus warisan budaya ini.

Kondisi Ludruk yang menyedihkan membuat para pelaku dan pecinta Ludruk tetap berusaha mempertahankan Ludruk ditengah ditengah arusnya persaingan kuat dengan pertunjukan lain yang lebih kekinian. 

Sajian berbagaihiburan yang lebih beragam, praktis dan gratis adalah pilihan yang lebih menarik masyarakat modern di kota metrapolitan seperti di kota Surabaya. Untuk itu, Ludruk pun harus berkutat untuk mencoba mengikuti perubahan yang ada namun dengan tetap mempertahankan jati dirinya.

Untuk mengobati krisinya penikmat Ludruk di kota Surabaya, perlu adanya kesadara bersama baik dari pelaku dan pecinta Ludruk, Pemerintah, maupun masyrakat untuk melakukan berbagai upaya dalam memulihkan kondisi tersebut.

Upaya itu dapat dimulai dari pemerintah kota Surabaya harus memberi tindakan perhatian dengan memberi wadah untuk turut berpatisipasi pada setiap kegiatan sosial yang diadakan. Selanjutnya, diajarkan di sekolah agar di kenal dan untuk menumbuhkan kecintaan pada kesenian ini, serta membuat kemasannnya agar menjadi kemasan pertunjukan kekinian (agar lebih menarik). 

Kemauan yang kuat dan kesadaran bersama dari semua pihak sangat diperluka, mengingat bahwa Ludruk bukan semata-mata seni hiburan melainkan sebuah warisan budaya milik bersama yang harus dicintai dan dijaga bersama, sehingga dapat tetap hidup dan berkembang dengan baik




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel