Makna Seni Photograpy
seni fotografi simplenoize.com |
Makna Fotografi ?
Fotografi merupakan media seni yang memiliki kelebihan tersendiri dibanding media seni lainnya. Foto dapat kita gunakan untuk membuat sesuatu yang tadinya biasa saja menjadi sebuah karya visual yang berbeda dan menarik. Layaknya cabang seni lainnya, fotografi juga memperhatikan berbagai hal seperti aspek teknis dan dukungan perlatan, yang juga diperkaya dengan adanya ekspresi, makna, dan fungsi
Bidikan dalam aktivitas memotret merupakan sebuah proses perekaman objek yang ada di sekitar fotografer untuk menghasilkan karya visual yang menarik. Menurut Ajidarma teknologi fotografi memang dilahirkan untuk memburu objek, karena kemampuannya untuk menggambarkan kembali realitas visual dengan tingkat presisi yang tinggi .
Di dalam karya seni lainya seperti pada seni lukis dibutuhkan campur tangan dari media yang bernama fotografi. Pada awalnya fotografi memang ditujukan sebagai alat bantu untuk mencapai proporsi yang tepat dalam penciptaan seni lukis. Namun kemudian fotografi hadir menjadi sebuah media tersendiri serta tumbuh seiring dengan berjalannya waktu yang menunjukkan eksistensinya. Fenomena tersebut ditandai dengan banyaknya karyakarya fotografi yang dapat dijumpai serta masuk dalam kancah seni yang mampu menembus pada pameran penting di galerigaleri seni terkemuka.
Sebuah karya foto dapat dikatakan sebagai karya seni jika di dalamnya tidak hanya sekadar menampilkan gambar saja, namun juga harus dilandasi dengan gagasan/ pikiran terhadap gejala yang ditangkap oleh seorang fotografer ke dalam bentuk yang artistik. Dalam foto yang mempunyai nilai seni, terdapat beberapa aspek yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Aspek-asepek itu antara lain sebagai berikut:
1. Aspek Ide
Ide selalu berasal dari rangsangan baik dari melihat, mendengar maupun dalam proses kreatif. Proses kreatif dalam dunia kesenirupaan merupakan suatu proses yang timbul dari imajinasi menjadi kenyataan. Proses mencipta suatu benda melalui pikiran, dan melaksanakannya melalui proses sehingga masyarakat dapat menikmati dan mungkin memanfaatkannya.
2. Aspek Teknik
Aspek teknik yang ada pada fotografi adalah eksposur. Teknik dasar ini yang telah digunakan dalam dunia fotografi di mana saja dan oleh fotografer siapa saja. Peterson menjelaskan secara sederhana bahwa eksposur merupakan kombinasi dari tiga faktor penting, yaitu aperture (diagfragma), shutter speed (kecepatan rana) dan ISO (sensitivitas media penyimpan). Sejak awal mula fotografi, ketiga faktor inilah yang menjadi inti dari setiap eksposur, meski eksposur itu sudah tepat atau belum, masih saja berlaku sampai sekarang dalam pemakaian kamera digital. Ketiganya dapat disebut sebagai segi tiga fotografi. Kombinasi yang tepat dan sesuai kebutuhan dari ketiga elemen ini akan menentukan kualitas foto yang dihasilkan. Salah satu contoh situasi yang cukup sulit untuk dihadapi adalah malam hari. Pemilihan aperture, shutter speed dan ISO menjadi sangat krusial untuk menghasilkan gambar yang tajam namun tidak berpasir meski tanpa menggunakan tripod.
3. Aspek Pesan
Krages menjelaskan bahwa sangat penting mempunyai tujuan dalam fotografi, meskipun tidak terlalu penting untuk diucapkan. Memikirkan visual sangat berbeda dengan memikirkan kata. Kadang tanpa diucapkan, visual dapat terlihat jelas dan pasti. Ini berarti bahwa memahami konsep yang ingin diungkapkan meski terkadang terbentur masalah saat menjelaskan apa dan mengapa konsep itu ingin diungkapkan. Di dalam konsep seorang fotografer, tentu di dalamnya terdapat sebuah pesan yang ingin disampaikan kepada apresian baik disadari maupun tidak. Aspek pesan ini yang menjadi pelengkap dari 2 aspek sebelumnya, yaitu aspek ide dan aspek teknik.
Kesimpulannya sebagai berikut
Fotografi merupakan media seni yang memiliki kelebihan tersendiri dibanding media seni lainnya. Media seni yang menghasilkan karya dari bidikan yang mampu menghasilkan karya visual yang menarik hasil ekspresi kreatif diri dengan hasil karya yang bermakna tertentu.
Sebuah karya foto merupakan karya seni yang menampilkan gambar dengan landasan gagasan/pikiran dari beberapa aspek yang saling terkait, seperti pada aspek ide yang mengajarkan fotografer dapat jeli melihat gejala-gejala sekitarnya dan menjadikanya ide dalam berkaryanya, dengan mengunakan aspek teknik yang membuat fotografer dapat memperhitungkan aperture, shutter speed dan ISO dalam membidik suatu objek. Ide yang dituangkan melalui teknik yang tepat dapat memperlihatkan dengan jelas mengenai kandungan pesan yang ingin disampakain dalam karya fotonya. Keterkaitan pada aspekaspek tersebut dapat menjadikan sebuah karya fotografi ini tidak hanya sekadar sebagai hasil dokumentasi semata saja.